Fakta di Balik Buku BUSINESS MOMS


business moms

Berikut beberapa fakta tentang buku Business Moms (Gramedia Pustaka Utama, 2010).

Satu
Pembuatan buku ini berangkat dari rasa bete pada anggapan bahwa IRT adalah bukan apa-apa. Hobi bergosip, hobi belanja, tapi nggak bisa menghasilkan secara ekonomi. Anggapan yang sungguh menyudutkan para ibu rumah tangga, padahal mereka luar biasa.

Dua
Pengumuman cari naskah pertama kali dilempar dari sebuah warnet remang-remang. Maksudnya, berpenerangan seadanya sehingga begitu keluar dari warnet mata langsung berkunang-kunang. Gara-gara ketika itu koneksi IM2 yang kupakai sedang lemot.
 

Tiga
Sebagian naskah yang masuk asli berisi curhat. Begitu beratnya kadar curhat itu hingga harus di-drop. 15 IRT hebat yang akhirnya masuk dalam buku ini benar-benar hebat serta tak pelit berbagi informasi dan semangat. 

Baca Juga: Behind the Story Dari Do It Menjadi Duit

Empat
Diganggu jin saat mengedit naskah ini. Ini terjadi ketika komputer kutinggal sebentar dalam keadaan naskah terpampang jelas di layar. Ketika aku kembali, sudah muncul kalimat-kalimat tak dikenal. Dari deretan huruf tak bermakna, kalimat-kalimat pendek, hingga petikan ayat Al Quran. Munculnya pun acak. Bisa di akhir kalimat, membuat baris baru, atau menyelip di tengah-tengah kalimat.

Hal itu terjadi tidak hanya 1-2 kali tetapi hampir setiap hari. Menutup window sebelum meninggalkan komputer pun bukan solusi, karena 'ghost writer' itu bisa membuka lagi atau malah nge-game...! 

Dengan kadar stres yang makin meningkat, proses diulang lagi dari awal.
(Oya, aku selalu bekerja setelah lepas tengah malam hingga sekitar jam 8 pagi)


 

Lima
Pada masa-masa akhir penggarapan buku ini, sebuah foto dari 'alam lain' muncul di ponselku. Mantap sekali....mana masih jam dua dini hari! Langsung deh merinding metal!



Enam

Secara pribadi, buku ini digarap saat aku berada di dalam pusaran badai. Alhamdulillah. Ada dua orang sahabat yang tak henti menyemangati.


Tujuh
Meski nama saya tercantum di kaver buku, sesungguhnya tidak ada kisah saya dalam buku ini. Di buku ini saya adalah penggagas sekaligus editor. Sesuai kaidah, untuk sebuah buku karya banyak penulis, yang dicantumkan di kaver adalah nama editornya. Cuma yaaa... agak gimana gitu rasanya karena kata "editor" tak tercantum di depan atau di belakang nama saya.


***

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.