Jangan Katakan "Ass", Dong

Jangan katakan ass

Bukan baru satu dua kali saya mendapat SMS, email, DM, atau pesan inbox yang diawali dengan kata ass.


"Ass. Acaranya diundur besok, ya."
"Ass. Tolong like-nya di link ini ya."
"Ass. Ajarin nulis dong."

Jika mendapat pesan seperti ini, kemungkinan saya akan mengabaikan pesan itu (dalam arti tidak membalas) atau menegur si pengirim pesan.


Alasan saya sederhana. Saya tidak suka dikata-katai. Lho? Siapa yang mengata-ngatai? Kan cuma ngasih kabar? Kan cuma minta tolong?


Gitu, ya? Jangan katakan ass, dong.



Perbedaan Makna

Menurut kamus bahasa Inggris saya yang kavernya seperti kue lapis, ass berarti bokong, keledai, orang yang bodoh. Jadi, wajar dong ya kalau saya merasa dikata-katai dengan pesan yang diawali kata "ass" itu?

"Orang bodoh, acaranya diundur besok ya."
"Bokong, tolong like-nya di link ini ya."
"Keledai, ajarin nulis dong."

Mungkin ada yang beralasan, "Ih, jangan sok nginggris, dong. Kan itu dari assalamu'alaikum yang bukan bahasa Inggris."

Benar, bukan dari bahasa Inggris, tetapi menimbulkan pemaknaan yang berbeda dan negatif. Ucapan "assalamu'alaikum" itu kan menebarkan salam, menebarkan kedamaian, mendoakan. Nggak panteslah kalau disingkat dengan "ass" yang dalam bahasa Inggris berarti bokong tersebut.

Dalam menulis, kita memang kerap menyingkat kata dengan alasan efisiensi. Tapi hati-hati, singkatan itu bisa menimbulkan gagal paham (maksudnya, pembaca pesan nggak ngerti maksud singkatan itu apa. Km dmn skrg? qw dh ng lm psn di mk bklas. Jd km mw ksn at gk c sbnr'a) atau salah paham (seperti kata "ass" ini).

Tulis saja "assalamu'alaikum". Atau kalau mempertimbangkan pulsa dan kouta karakter, tulis saja "salam". Itu lebih indah daripada "ass".

Salam,

Tidak ada komentar

Komentar dimoderasi dulu karena banyak spam. Terima kasih.